Lompat ke isi utama

Berita

Pengawas Pemilu Harus Fokus dan Solid Dalam Mengawasi Kampanye

Kupang-Bawaslu Kabupaten Situbondo - Bawaslu RI melakukan Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan dan Persiapan Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2024 pada 14 s.d 16 Oktober 2023 yang dilaksanakan di Hotel Harper Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan rakor ini diikuti oleh Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia. Pada giat ini, hadir Dini Meilia Meiranda sebagai perwakilan dari Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Kabupaten Situbondo.

Dijelaskan oleh La Bayoni selaku Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu RI bahwa kegiatan Rakornas bertujuan untuk mencegah maraknya pelanggaran pemilu khususnya pada masa kampanye pemilu 2024.

"Kampanye Pemilu Tahun 2024 menjadi tahapan penting yang pelaksanaannya harus sesuai PKPU Nomor 15 Tahun 2023 dan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 memiliki perbedaan dengan Pemilu 2019," jelas La Bayoni.

Hadir dalam Rakornas, anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat meminta agar Pengawas Pemilu di semua tingkatan untuk fokus, menjaga soliditas dalam mengawasi tahapan kampanye. "Dalam konteks tahapan kampanye, pengawas harus bisa fokus, menjaga soliditias yang kuat bukan hanya jajaran pemilu tetapi juga dengan jajaran stakeholder penyelenggaraan pemilu," pintanya.

Wanita berkacamata ini juga meminta Divisi Pencegahan dan Divisi Penanganan Pelanggaran untuk membangun kolaborasi kerja yang baik untuk mengawasi tahapan kampanye, karena kedua divisi ini menjadi garda terdepan sebagai tim fasilitas Pengawasan Kampanye.

Lebih lanjut, Lolly meminta agar pengawas Pemilu wajib meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terkait regulasi, titik rawan dengan memaksimalkan semua stakeholder terkait. Untuk itu diperlukan bukan hanya keberanian tetapi juga pengetahuan yang cukup dalam penegakan hukum pemilu masa kampanye.

"Sebagai pengawas pemilu harus punya keberanian mengawasi pemilu. "Keberanian tanpa pengetahuan hanya ngawur tetapi keberanian harus diikuti dengan pemahaman regulasi yang baik"ujar Lolly.

NTT dipilih sebagai tempat pelaksanaan Rakornas dikarenakan NTT memiliki indeks kerawanan pemilu cukup tinggi dan beberapa kabupaten di NTT memiliki kerawanan tinggi. Hal ini dijelaskan oleh Lolly dalam sambutannya, "NTT sebagai tuan rumah Nusa Terindah Toleransi (NTT) dalam IKP posisi provinsi rawan sedang, rawan tinggi dalam dimensi kontestasi. Posisi rawan tinggi politisasi suara di Kabupaten Malaka dan Alor."

Tag
Berita