DUA PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SITUBONDO JALANI TES KESEHATAN
|
Bawaslu Situbondo - Bawaslu Situbondo melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses tahapan pemeriksaan kesehatan bagi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Situbondo di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang, 30-31 Agustus 2024.
Pengawasan secara ketat tersebut dilakukan oleh jajaran Bawaslu Situbondo dihadiri oleh Ketua, Kordiv. Hukum dan Penyelesaian Sengketa (H-PS), dan Koordinator Sekretariat Bawaslu Situbondo serta seorang Staf Teknis Hukum dan Penyelesaian Sengketa.
Sedangkan dari jajaran KPU Kabupaten Situbondo dihadiri oleh Ketua dan Anggota beserta Kasek, Bendahara dan 2 Kasubag, yaitu Kasubag. Hukum dan Teknis serta Kasubag. Parmas-SDM KPU Kab. Situbondo.
Pelaksanaan tes kesehatan ini merupakan salah satu persyaratan di tahapan yang sangat krusial dan wajib diikuti oleh seluruh Bapaslon (Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati) Kabupaten Situbondo, Karna Suswandi - Khoironi dan Yusuf Rio Wahyu P. - Ulfiah.
Sebagai informasi, jadwal tes kesehatan yang diikuti oleh dua bakal pasangan calon terdaftar yaitu pada tanggal 30 Agustus 2024 pukul 08.00- 11.30 WIB pasangan calon Karna- Khoironi mengikuti tes rohani dan dilanjutkan usai sholat jum'at, sekitar pukul 13.00 WIB dilaksanakan tes wawancara dengan Psikolog dan Psikiater di ruang yang berbeda secara bergantian.
Karna - Khoironi akan menjalani tes ksehatan jasmani di hari Senin, 2 September 2024 yang akan datang.
Sementara Rio-Ulfi, pagi ini sedang mengikuti tes kesehatan jasmani dan sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB pula.
Hari Sabtu, 31 Agustus 2024 ini merupakan hari kedua pengawasan pemeriksaan tes kesehatan rohani dan wawancara dengan Psikolog dan Psikiater terhadap salah satu dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kab. Situbondo, yaitu Rio-Ulfi.
Selain itu pemeriksaan tes kesehatan jasmani rohani bagi paslon Rio-Ulfi akan selesai hari ini.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan dengan melibatkan tim medis yang profesional, kompeten dan independen. Pemeriksaan fisik memiliki tujuan untuk memastikan para calon memiliki kondisi kesehatan yang baik supaya dapat menjalankan tugas pemerintahan.
Sedangkan pemeriksaan kejiwaan dilakukan untuk menilai stabilitas psikologis para bakal calon. Untuk tes bebas narkotika sendiri ditujukan untuk memastikan bahwa para calon tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.***
